Pasca Wabah Covid-19

Oleh: Agus Sampurno

Pasca Wabah #Covid19 hal apa yang layak diteruskan dalam dunia pendidikan?

Setiap pendidik yang saya sapa lewat dunia maya, senang menerka kapan kiranya sekolah boleh aktif kembali. Prediksi paling optimis adalah dibulan Juli. Terlepas kapan waktunya, hal yang lebih penting adalah mempertahankan apa yang baik yang sudah terjadi, Dikarenakan dalam setiap krisis pasti ada peluang. Beberapa hal yang akan menjadi situasi yang pasti terjadi pasca wabah ini adalah : 

1. Social distancing (menjaga jarak)
2. Selalu mencuci tangan
3. Menggunakan masker di tempat umum
4. Etika saat batuk dan bersin
5. Etika berjabat tangan

Sementara itu dalam dunia pendidikan beberapa situasi akan menjadi 'new normal' atau kebiasaan/kecenderungan yang baru. Saya akan coba meramunya untuk anda.

1. Sekolah tidak lagi menjadi tempat yang membuat anak stress. Dikarenakan selama pembelajaran jarak jauh semua guru telah berusaha agar tugas-tugasnya menyenangkan dan menantang dikerjakan oleh siswa. Pekerjaan rumah nantinya akan menjadi otentik dan beragam, dari wawancara, membuat vlog sampai latihan fisik kebugaran serta keterampilan hidup akan menjadi tugas yang guru berikan pada muridnya. Banyak guru yang akan ucapkan selamat tinggal pada pengumpulan tugas dengan kertas dan kegiatan mengisi LKS semata. Tes akan selalu menggunakan model tes online, dikarenakan guru sudah mengerti bagaimana praktisnya menggunakan model tes online yang bebas koreksi dan datanya bisa didapat real time. Guru akan menikmati mengajarkan keterampilan hidup yang terbukti bermanfaat bagi masa depan siswa.
2. Orang tua adalah mitra berharga bagi sekolah dan guru. Terbukti orang tua siswalah yang banyak berperan dalam situasi pembelajaran jarak jauh. Saatnya sekolah merangkul orang tua siswa dan ditingkatkan terus makna kerjasama agar siswa diuntungkan dalam karirnya sebagai pembelajar. Sekolah akan sering memberikan pelatihan pada orang tua siswanya, lebih sering dan lebih bermakna.
3. Guru akan menjadi sosok yang haus pelatihan. Saat wabah seperti saat ini, dunia mentertawakan guru yang dahulu anggap teknologi berbeda jalur dengan pembelajaran. Pembelajaran dengan internet pun saat ini dirasa kurang bermakna tanpa penugasan yang membuat siswa berpikir kritis dan membuat siswa belajar berinovasi. Model pelatihan guru pun akan berubah, sekolah tidak lagi sulit meminta guru guru nya belajar kembali dikarenakan saat wabah ini mereka terbiasa mencari dari sumber yang beragam. Saat ini guru guru dengan mudahnya ikut kelas online semacam webinar atau zoom meeting yang topiknya mencerahkan serta gratis. 
4. Umpan balik guru ke siswa jauh lebih penting dari nilai. Dalam pembelajaran jarak jauh siswa sangat senang disapa, diberikan masukan perihal karya atau tugas yang dikerjakan dan diperhatikan gurunya. Saat wabah ini guru pun berpikir dua kali untuk memberikan nilai di situasi pembelajaran jarak jauh karena khawatir membuat siswanya tidak semangat lagi belajar, Siswa akan senang punya portofolio masing masing yang disimpan di internet (blog, google drive dan lain lain). Saat yang sama guru akan waspada mana kegiatan yang cocok gunakan online mana yang lebih baik dilakukan offline. 

Situasi wabah ini adalah situasi yang tidak bisa dihindari. Banyak sekali peristiwa yang terjadi dan diluar dugaan.Misalnya ujian nasional yang tahun ini tidak diadakan. Saatnya mengambil kesempatan sebagai pendidik dan sekolah dalam situasi ini. Teruskan hal yang sudah baik terjadi dan merupakan hal yang pas bagi filosofi pendidikan. Rasa senang saya dikarenakan banyak pendidik yang melakukan hal kreatif selama membawakan pembelajaran jarak jauh, Banyak pendidik yang melakukan project based learning atau melakukan kreativitas lainnya di tengah keterbatasan. Harapannya adalah semua hal yang baik akan disistemkan di sekolah menjadi sesuatu yang 'normal'.